Jadi Pekerja Bangunan Siapa Takut?

SaungMaman.Com - Menjadi Pekerja Bangunan Siapa Takut?

Pekerjaan apapun bila dilakukan dengan tulus dan ikhlas niscaya akan memberi berkah bagi siapa saja yang mau melakukannya. Begitu juga dengan saya, ketika pimpinan perusahaan menugaskan saya untuk membantu pekerjaan membantu tukang untuk merenovasi rumah toko (ruko) di lantai 3, sayapun menyanggupinya.

Hari pertama kerja adalah mengangkat pasir dari bawah naik ke lantai 3 dengan cara membawanya menggunakan pengki dengan cara menaiki anak tangga yang cukup tinggi. Karena saya tidak terbiasa kerja berat dan biasa berada di ruangan ber-ac, badan saya tidak mampu menerima keadaan yang cukup ekstrim tersebut. Kaki, tangan, dan badan saya sakit/pegal semua dan sulit sekali digerakkan.

Hari berikutnya saya ijin tidak masuk kerja. Pimpinan saya malah meledak saya dan menyuruh untuk mencari cewek cantik untuk memijat saya, hadeuh..ada-ada saja nih si boss.

Setelah beristirahat seharian, keesokan harinya saya masuk kerja lagi. Si boss kembali meminta saya untuk membantu tukang. Kali ini tugas saya adalah mengangkat batu bata. Walaupun badan masih belum fit benar, saya berusaha untuk tetap bekerja dan ternyata saya kuat juga menyelesaikan semua pekerjaan pada hari itu sampai selesai.

Kerja Bangunan


Begitulah, sampai kurang lebih dua minggu lamanya saya sukses menjadi pekerja bangunan tanpa merasa sakit lagi di sekujur tubuh saya. Angkat pasir, batu-bata, kayu, besi dan yang lainnya semua bisa saya lakukan dengan baik tanpa merasakan sakit ataupun pegal di badan.

Dengan pengalaman ini saya mendapat pelajaran berharga bahwa tubuh kita bila mau kuat maka harus terbiasa melakukan sesuatu yang berat. Namun yang perlu diingat, usahakan di awal-awal melakukan sesuatu yang tidak biasa jangan terlalu berat dulu atau di porsir karena tubuh kita akan merasa kaget dan belum siap menerima tekanan yang terlalu berat apalagi secara mendadak.

Adapun berkah lainnya adalah dengan nyambi jadi pekerja bangunan saya mendapat tambahan penghasilan, lumayan bisa buat nambah uang belanja. 

Sekarang renovasi rumah hampir selesai, tinggal menyelesaikan tahap finishing. Biarlah itu menjadi tugasnya mamang bangunan yang menyelesaikannya sementara tenaga saya sudah tidak lagi dibutuhkan.

Saya kembali ke pekerjaan semula di studio foto, memotret pelanggan, duduk manis depan komputer, melayani kustomer yang mau melakukan cetak foto. Bedanya disini saya tidak mandi keringat, tidak terkena debu dan juga bisa bernapas normal tidak ngos-ngosan lagi.. hehehe.

Satu hal yang saya kagumi dari semua pekerja yang saya lihat selama saya "magang" adalah semangat juang mereka yang cukup tinggi dalam bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Walaupun mereka terbilang cukup renta untuk bekerja sebagai pekerja bangunan, namun semangat dan tenaganya jauh lebih kuat dibandingkan tenaga saya yang boleh dibilang jauh lebih muda dari mereka. Mungkin karena mereka sudah terbiasa bekerja keras seperti itu makanya mereka menjadi kuat seperti tidak pernah merasa lelah atau capek. Mungkin benar ungkapan yang mengatakan bahwa "ala bisa karena biasa".

Demikian sekilas curhat saya tentang Jadi Pekerja Bangunan Siapa Takut? kali ini semoga bermanfaat.
Jadi Pekerja Bangunan Siapa Takut?

You Might Also Like:

Tidak ada komentar: