Believe - Buku Ketiga dari Trilogi Karya Ustadz Yusuf Mansur

Saungmaman.com - Buku Believe merupakan buku ketiga dari trilogi karya ustadz Yusuf Mansur.

Buku yang pertama berjudul Feel dan buku kedua berjudul Rich. Karena buku Believe ini juga merupakan buku bertemakan Tauhid, jadi hampir tidak ada bedanya dengan buku Feel yang memiliki tema yang sama.

Ini bisa dilihat dari muqaddimahnya. Percaya bahwa Allah itu bisa mewujudkan impian, keinginan, hajat, termasuk mengimani Allah. Percaya bahwa Allah bisa mengatasi masalah kita, bisa mengubah kesulitan menjadi mudah, bisa membuat yang berat menjadi ringan, termasuk juga hal mengimani Allah. (halaman ix)

Coba tanya diri yang berhutang. Mana yang lebih dia percaya? Apakah bagian bahwa dirinya ga bisa bayar, lalu dia bakalan susah? Atau Allah yang lebih dia percayai? Bahwa Allah bisa melunasi hutangnya? Bahwa hidupnya bakalan tentrem. Bahwa hidupnya insya Allah lewat hutang dan serangkaian kesusahan lalu bakalan dihapus semua dosa? (halaman x)

Coba pula tanya diri yang belum punya rumah? Mana yang lebih dia percayai? Duit kah? Atau kemampuan Allah? Situasi pekerjaannya yang tidak memungkinkan dia punya rumah ataukah Allah Yang Maha Kaya? (halaman x)

Believe - Buku Ketiga dari Trilogi Karya Ustadz Yusuf MansurTiga alenia di atas yang terdapat dalam Muqaddimah, jelas sekali menunjukkan bahwa ustadz YM ingin menggugah para pembaca, jika benar ber-Tuhankan Allah, maka masalah-masalah yang dihadapi tidak terasa berat. Masalah pelunasan hutang dan ingin memiliki rumah, tidak membebani pikiran, tinggal tunggu waktu saja. Berdasarkan inilah, saya berpendapat buku Believe ini mirip dengan buku Feel. Sama-sama membahas tauhid dan ‘menguji’ ketauhidan kita.

Tapi biar bagaimana pun, buku Believe akan terlihat perbedaannya, ketika teman-teman mulai ‘menjelajahi hutan belantara’ bab demi bab. Karena kita akan bertemu berbagai tema dengan permasalahan yang beragam. Sehingga hal ini akan memperkaya informasi kita akan kisah-kisah nyata berhikmah yang bernuansa Islam. Kita akan dapati pengalaman spritual seseorang yang membawanya pada keyakinan pada kekuasaan Allah.

Ustadz YM bercerita tentang adiknya. “Adik saya kerja di perusahaan, gajinya 7 juta. Suatu hari saya ceramah tentang matematika sedekah di kantornya. Sederhana, kalo punya satu, sedekahin nanti dapatnya 10. Setelah selesai ceramah, adik saya nganterin saya ke lobi. Adik saya tanya, “Bang, bener tuh ngasih 1 jadi 10?” Akhirnya adik ustadz setuju dan bilang, “Yawdah bang, ane coba deh. Gaji bulan depan, ane sedekahin dah.” Tapi ustadz tidak puas dengan niat adiknya ini dan meminta adiknya untuk mensedekahin gajinya selama setahun. Saya bilang, “Ya, lu pnya ga duit 84 juta? Atau yang setara dengan itu. Lu punya rumah, lu uangin. Lu punya mobil, lu uanginn atau lu punya apa yang bisa lu uangin?”
Akhirnya, dia pun mensedekahkan uang senilai itu. 84 juta, dia bagiin tuh. Alhamdulillah 3 bulan sampai beberapa bulan kemudian dia di PHK.

Tapi ternyata itu adalah cara Allah. Ketika perusahaannya dibeli oleh perusahaan di Arab, kalo posisi dia tidak di-PHK duluan, maka yang terjadi adalah dia akan ditransfer, dengan standar gaji yang sama. Atas skenario Allah, adik saya masuk lagi ke perusahaan tersebut sebagai orang baru, menjadi professional expert dari Indonesia dan gajinya adalah 125 juta/perbulan. Subhanallah. (halaman 6-8)

Kisah nyata berikutnya adalah seorang ayah yang berkata kepada anaknya, “Yuk kita makan di restoran mahal.” Anak-anaknya pada bingung, wong duit buat makan sekarang aja ga ada.
Trus dia berdoa di depan anaknya, “Ya Allah, saya ingin ajak anak istri makan malam di restoran mewah. Cuma masalahnya, saya gak ada kendaraan ke sana. Saya juga ga tau dimana tempat restoran mahal. Saya juga ga ada duit, ya Allah. Tapi nggak masalah, karena kami punya Engkau. Alhamdulillaahirabbil’alamin.”
Alhamdulillah mereka ga makan tuh malam. Akhirnya, makan telur ceplok 1 dibagi 7 dan dibagi ke anak-anaknya.
Tapi, seminggu kemudian, dia lagi jalan bareng sama istri dan anak-anak. Dia lihat ada restoran mewah. Dia stop angkot, “Ini ongkos, buat tujuh orang.”
“Kenapa turun di sini Bah?”
“Tuh ada restoran mahal.”
“Abah masih ingat aja,” kata istri dan anak-anaknya”
“Yaudah masuk aja. Kan di restoran yang gede ga bayar duluan.”

Mereka pun masuk ke restoran itu dan memesan makan yang paling enak dan paling mahal.
Lalu tiba-tiba, ada orang nongol dan bicara di depan, “Selamat malam saudara-saudara, terima kasih sudah hadir di jamuan kita punya nenek. Selamat menikmati makan malam. Siapa yang hadir, baik undangan keluarga ataupun tidak, restauran ini sudah dibayar. Mohon doakan yang terbaik untuk nenek kami, semoga dikasih husnul khotimah. Yuk kita berdoa. (halaman 10-11)
Dalam buku ini, ustadz YM membahas bahwa yang terpenting dari keyakinan terhadap Allah adalah menjalankan amal shalih dan pasti Allah akan menepati janji-Nya. Jika seseorang bersedekah, maka yang terpenting adalah dia yakin saja akan balasan yang Allah akan berikan. Tidak perlu memikirkan bagaimana Allah membalaskan sedekah kita

Dalam buku ini ustadz YM mengkritik orang-orang yang hanya bersandarkan pada prinsip LoA (Law of Attraction). Seseorang dapat memiliki pemikiran positif dan memberikan sinyal positif kepada dunia. Lalu dunia juga akan memberikan sinyal positif kepada Anda. Bilamana Anda melihat rumah, lalu saudara bilang, “Saya pasti disitu.” Terus diucapkan setiap lewat rumah itu. Dia bikin gambar, dia potret, kemudian dia bingkai dan pajang di kontrakannya. Setiap di pulang ke rumah kontrakannya yang kecil, dia lihat gambar di rumah itu. Maka, 5 tahun kemudian dia benar-benar di rumah itu.

Ustadz YM mengkritik orang-orang yang hanya bersandar pada prinsip LoA, bahwa setiap seseorang yang berpikiran positif, maka dia pasti akan memperoleh sesuatu yang sesuai dengan pikiran positifnya itu. Karena jika hanya bersandar pada prinsip LoA, maka dia sudah menuhankan prinsip itu.

Jangan tanggung-tanggung, jangan hanya menyandarkan pada diri sendiri, jangan hanya menyandarkan pada alam. Sebab kita tidak diajarkan tidak hanya pada etape punya rumah, punya mobil, itu terlalu kecil. Ada etape-etape berikutnya yang lebih besar dan puncaknya adalah surga. (halaman 9)
Kalau cuma ngandelin otak kita, diri kita, bunuh diri namanya. Karena otak kita terbatas sekali. Ga bisa apa-apa tanpa bantuan Allah. Allah Maha Luas kekuasaan-Nya, Cuma cukup bilang “Kun!”, maka jadilah. (halaman 12)

Dari sisi inilah akan terlihat perbedaan buku-buku tentang Law Of Attraction dengan buku Believe. Karena buku Believe tidak hanya menjelaskan kekuatan pikiran positif, tapi lebih dari itu. Buku ini menjelaskan bahwa sebenarnya ada kekuatan yang lebih dahsyat dari sekadar kekuatan pikiran positif, yaitu Allah swt yang menciptakan manusia dan pemikirannya.

Karena buku ini membahas tentang Tauhid, maka buku ini penting untuk semua kalangan. Sebab semua amal bergantung kepada kelurusan tauhid seseorang. Sehingga amal itu dapat dinilai amal shalih atau salah, berpulang lagi kepada bagaimana kondisi pemahamannya tentang tauhid.
Teman-teman ingin pesan?

Telp: 0816-14011-66
BB: 2B18062C

Believe - Buku Ketiga dari Trilogi Karya Ustadz Yusuf Mansur

You Might Also Like:

Tidak ada komentar: