Jadi Tukang Tembok Dadakan, Siapa Takut?

Saungmaman.com - Jadi Tukang Tembok Dadakan, Siapa Takut? 

Bulan Maret mendatang, salah satu kerabat kami yang tinggal di Riau, rencananya akan mengadakan resepsi pernikahan putrinya di Jakarta.

Untuk menyambut kedatangan mereka, maka kamipun sebagai tuan rumah segera mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk urusan akomodasi. Sebagian akan menginap di rumah kontrakan kami, sebagian lagi sudah kami sediakan rumah kontrakan yang sengaja kami pesan jauh-jauh hari.

Untuk urusan ini, kami telah menyewa sebuah rumah kontrakan yang letaknya bersebelahan dengan rumah kami untuk jangka waktu satu bulan. Sengaja kami menyewa bulanan karena memang rencananya keluarga kami akan menginap di Jakarta kurang lebih selama satu bulan.

Nah, mengingat banyaknya anggota keluarga yang akan hadir di acara pernikahan, maka kamipun segera melakukan renovasi rumah, agar para kerabat yang hadir merasa nyaman saat menginap di Jakarta.

Salah satu pekerjaan yang saya lakukan adalah menambal beberapa bagian tembok yang rusak alias berlubang karena lembab, sehingga tampak kumuh dan rusak dan tidak sedap dipandang mata.

Maka sayapun berinisiatif untuk memperbaikinya sendiri dengan peralatan seadanya. Adapun bahan dan alat-alat yang digunakan adalah: Semen, pasir, cat tembok, ember, sendok semen, kuas, dan lain-lain.
Baca juga: Jenis-jenis Cat Lantai

Semen

Walaupun saya tidak ahli dalam bidang pertukangan, namun setidaknya saya tahu sedikit urusan ini, karena dulu waktu kecil saya sering melihat almarhum bapak saya saat bekerja sebagai tukang.

Sendok Semen dan Kuas

Dengan sedikit modal pengetahuan ini, sayapun mencoba memberanikan diri merenovasi tembok yang rusak, dibantu anak dan istri. Dengan peralatan seadanya dan bahan bangunan yang dibeli secara eceran, saya mulai bekerja. Hal yang juga cukup penting adalah jangan lupa di mulai dengan doa dan sarapan pagi secukupnya.

Sebelum

Dalam hal menambal tembok yang rusak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah persiapan. Siapkan segala sesuatunya sebelum memulai pekerjaan.

Proses Tambalisasi

Setelah semuanya siap, langkah selanjutnya adalah membersihkan area yang akan diperbaiki tersebut agar terbebas dari kotoran dan pastikan area penambalan sudah di beri sedikit air sehingga saat dilakukan penambalan adukan semen dan pasir dapat menempel dengan baik pada tembok.

Sesudah

Dan akhirnya, setelah kurang lebih seharian bekerja, bergotong royong bersama istri, ponakan (calon pengantin) dan anak-anak, pekerjaan pembersihan, penambalan dan pengecatan tembok rumah bisa diselesaikan dengan baik.

Finishing

Lega rasanya ketika semua pekerjaan telah selesai. Kini tembok rumah sudah tampak seperti baru walaupun masih terlihat ada bekas tambalan sedikit, karena catnya belum kering. Namun saya mendapat pelajaran berharga dari kegiatan ini antara lain:

1. Pekerjaan apapun bisa diselesaikan dengan baik, asalkan dikerjakan dengan cara gotong-royong.
Pekerjaan apapun akan bisa di selesaikan dengan baik bila dikerjakan secara gotong-royong. Lain kalo bekerja sendiri tentunya lama selesai dan membosankan.

2. Bisa jadi ajang rekreasi keluarga di rumah.
Pekerjaan tukang seperti mengaduk semen dan pasir, membersihkan tembok serta mengecatnya merupakan pekerjaan yang menyenangkan.

3. Menghemat biaya.
Coba hitung, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan yang dilakukan selama satu hari penuh, kalau menyuruh tukang.

4. Kepuasan batin.
Mampu mengerjakan pekerjaan tukang bagi orang awam seperti saya sungguh merupakan kepuasan tersendiri. Ternyata bisa ya, orang yang bukan tukang mengerjakan pekerjaan tukang? Walaupun hasilnya tidak terlalu sempurna, tapi cukuplah membuat rumah jadi lebih rapi dan bersih dari sebelumnya.

Kiranya, hanya itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga artikel ini bisa memberi manfaat buat pembaca sekalian.


Jadi Tukang Tembok Dadakan, Siapa Takut?

You Might Also Like:

Tidak ada komentar: