Puisi Penghalau Galau

SaungMaman - Puisi Penghalau Galau

Kesibukan pekerjaan offline yang sangat padat membuat admin belum bisa update blog, ini berakibat pada menurunnya jumlah visitor secara keseluruhan. Hanya bisa membalas komentar yang masuk tapi belum bisa mengunjungi blog temen membuat admin merasa tidak enak. Namun admin berjanji bila sudah sempat semua akan dikunjungi balik, hanya soal waktu.

Disela-sela kesibukan pekerjaan, sebisa mungkin Saung Maman selalu berusaha agar tetap bisa eksis dengan memberikan sedikit sentuhan pada blog ini dengan men-share beberapa artikel lawas ke media sosial seperti Facebook, IG, Twitter, dll.

Menjalani hidup, kadangkala kita dihadapkan pada berbagai permasalahan yang cukup menguras waktu dan pikiran, jangan biarkan itu mengganggumu, tuangkanlah ide dan segenap perasaanmu dalam bentuk apapun, baik itu Cerpen, karya tulis, lukisan, puisi atau apapun yang engkau mampu.


Pada kesempatan kali ini, berhubung belum ada ide membuat postingan, maka admin memutuskan untuk mengupdate blog dengan sedikit puisi bertema sosial. Puisi ini saya buat apa adanya, tanpa script atau referensi. Semua mengalr begitu saja, apa yang ada dalam pikiran saya tuangkan ke dalam tulisan sebagai sarana menuangkan unek-unek dan sedikit keluh kesah tentang permasalahan sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Berlari Mengejar Mimpi
Baiklah tidak perlu panjang lebar lagi, silahkan simak puisi Saung Maman berjudul : Puisi Penghalau Galau kali ini, semoga bermanfaat:


PUISI PENGHALAU GALAU

Detak waktu yang berlalu, membawa asa ke masa lalu
Pertemuan yang lama tersandra, tak terasa bertaut rindu
Ada yang terlewatkan, ada pula yang tersiakan
Namun sketsa masa, tetap membias dalam ingatan

Nun jauh di ujung sana, sosok tegar menatap manja
Membakar nadi memburu jiwa
Mengembalikan kenangan yang penuh makna
Membuat terjaga, tersadar, terpesona

Hadirmu memberi warna
Memberi ruang berpadu rasa
Mengenang lawas yang dulu jeda
Meluluhkan segala lara

Dunia memang aneh, seaneh kisah dalam diary
Bukan untuk menyesali, hanya sekedar berimajinasi
Andai dulu mengikat janji
Tentu lain di yang terjadi

 Akhir cerita lalu, selalu berawal dari rasa
Rasa yang tak pernah terungkap
Hanya terpatri dalam sukma
Kenapa, bagaimana, entahlah

Sepi yang mendera, membawa mimpi semakin jauh
Jauh dari bayang semu, hanya mampu menunggu
Bukan maksud menyalahkan, bukan hendak menghakimi
Hanya pelampiasan rindu, yang berujung di paruh waktu...

Nah, demikianlah Puisi Penghalau Galau yang  bisa saya bagikan kali ini, semoga bisa mengobati jiwa-jiwa yang sedang galau. Tetap menginspirasi, jadikan hari-hari penuh arti, jangan menyendiri, selalu berbagi...  


Puisi Penghalau Galau

You Might Also Like:

Tidak ada komentar: